CO.CC:Free Domain

Jumat, 05 Februari 2010

Skripsi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Skripsi adalah istilah yang digunakan di Indonesia untuk mengilustrasikan suatu karya tulis ilmiah berupa paparan tulisan hasil penelitian sarjana S1 yang membahas suatu permasalahan/ fenomena dalam bidang ilmu tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah yang berlaku. [1]
Skripsi bertujuan agar mahasiswa mampu menyusun dan menulis suatu karya ilmiah, sesuai dengan bidang ilmunya. Mahasiswa yang mampu menulis skripsi dianggap mampu memadukan pengetahuan dan ketrampilannya dalam memahami, menganalisis, menggambarkan dan menjelaskan masalah yang berhubungan dengan bidang keilmuan yang diambilnya. Skripsi merupakan persyaratan untuk mendapatkan status sarjana (S1) di setiap Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang ada di Indonesia. Istilah skripsi sebagai tugas akhir sarjana hanya digunakan di Indonesia. Negara lain, seperti Australia menggunakan istilah thesis untuk penyebutan tugas akhir dengan riset untuk jenjang undergraduate (S1), Postgraduate (s2), PhD dengan riset (S3) dan disertation untuk tugas riset dengan ukuran yang kecil baik undergrduate (sarjana S1) ataupun postgraduate (pascasarjana). Sedangkan di Indonesia Skripsi untuk jenjang S1, Tesis untuk jenjang (S2) dan Disertasi untuk jenjang (S3).[2]

Dalam penulisan skripsi, mahasiswa dibimbing oleh dua orang pembimbing yang berstatus dosen pada perguruan tinggi tempat mahasiswa kuliah. Kedua pembimbing tersebut disebut dengan istilah Pembimbing I dan Pembimbing II. Biasanya, Pembimbing I memiliki peranan yang lebih dominan bila dibanding dengan Pembimbing II.
Proses penulisan skripsi ditentukan oleh setiap perguruan tinggi, penulisan skripsi pada umumnya tidak jauh berbeda dengan perguruan tinggi yang lainnya.
Proses dari penyusun skripsi adalah sebagai berikut:
  • Pengajuan judul skripsi
  • Pengajuan proposal skripsi
  • Seminar proposal skripsi
  • Penelitian
  • Setelah penulisan dianggap sempurna oleh Pembimbing I dan Pembimbing II, mahasiswa diuji hasil tulisan dari penelitian karya ilmiahnya tersebut.

Karakteristik skripsi

  1. Merupakan karya ilmiah sehingga harus dihasilkan melalui metode ilmiah.
  2. Merupakan laporan tertulis dari hasil penelitian pada salah satu aspek kehidupan masyarakat atau organisasi (untuk ilmu sosial). Hasil penelitian ini dikaji dengan merujuk pada suatu fenomena, teori atau hasil-hasil penelitian yang relevan yang pernah dilaksanakan sebelumnya.






Tips Menyiapkan tugas akhir, skripsi, thesis.

Akhir dari suatu studi pasti sangat diharapkan oleh pelajar dan mahasiswa. Apalagi bisa lulus dengan predikat yang baik seperti cumlaude misalnya, banyak menjadi dambaan banyak pelajar dan mahasiswa. Persyaratan untuk bisa lulus dari suatu jenjang studi tentunya tidak begitu mudah, artinya banyak sekali persyaratan yang harus dipenuhi oleh seorang pelajar atau mahasiswa. Salah satu persyaratannya adalah penyelesaian sebuah tugas akhir seperti skripsi, tesis ataupun disertasi. Untuk label tugas akhir ini dibeberapa negara menggunakan istilah berbeda beda seperti di Australia.  thesis untuk penyebutan tugas akhir dengan riset untuk jenang undergraduate (S1), Postgraduate (s2), PhD dengan riset (S3) dan disertation untuk tugas riset dengan ukuran yang kecil baik undergrduate (sarjana S1) ataupun postgraduate (pascasarjana) sedangkan di Indonesia Skripsi untuk jenjang S1, Tesis untuk jenjang (S2) dan Disertasi untuk jenjang (S3).

Mengerjakan sebuah skripsi telah menjadikan kebanyakan pelajar atau mahasiswa stress, takut, bahkan sampai frustasi dan ada juga yang nekat bunuh diri. Telah banyak contoh kasus mahasiswa yang menjadi lama dalam penyelesaian studinya karena terganjal dengan masalah tugas akhirnya. Karena tugas pembuatan tugas akhir ini susah  dan berat maka ada banyak yang akhirnya menyerah hingga  akhirnya banyak mahasiswa menyerahkan pembuatan skripsi ini ke orang lain atau semacam biro jasa pembuatan skripsi, atau membeli/mencari skripsi orang lain untuk ditiru. Aneka bisnis jasa ini marak dimana-mana dari tugas akhir untuk S1 hingga S3. Sungguh suatu tindakan yang tidak mulia dan tidak akademis jika dilakukan oleh seorang calon sarjana. Kalau seperti ini dilakukan maka kualitas sarjana tersebut bisa diragukan, karena dibalik titel yang disandangnya terdapat tanggung jawab yang besar.

Dalam artikel ini, saya akan mencoba untuk berbagi cerita bagaimana kita bisa mengatasi problema dan kesulitan dalam pengerjaan tugas akhir. Sebelum terlalu jauh kita berbicara tips dan teknik pengerjaan skripsi, alangkah baiknya kita mengetahui apa itu tugas akhir seperti contohnya skripsi. Skripsi adalah suatu tugas akhir yang lazim dan harus dikerjakan oleh mahasiswa tingkat akhir yang akan lulus bisa dalam bentuk penelitian, ataupun karya lain tergantung jenjang studi dan jurusan atau program studinya jika akan lebih spesifik. Dalam kasus ini setiap kampus memiliki bentuk tugas akhir saperti skripsi yang berbeda beda, tetapi secara umum skripsi adalah laporan dari suatu penelitian atau berupa karya ilmiah yang dilakukan oleh mahasiswa.

Skripsi sewajarnya memberikan keuntungan bagi mahasiswa, dalam arti selama proses pengerjaan skripsi mahasiswa ditantang dan dilatih untuk melakukan serangkaian kegiatan-kegiatan yang bersifat ilmiah, seperti pencaraian suatu problem dan pemecahannya yang berlandaskan pada suatu teori dan juga juga langkah-langkah atau metode yang ilmiah. Memiliki pemikiran yang kritis (critical thinking) terhadap berbagai hal yang kelak bermanfaat di kemudian hari. Pola pikir yang kritis diharapkan akan dimiliki mahasiswa setelah menyelesaikan studi.

Dalam artikel ini, akan dicoba untuk menguraikan kenapa mengerjakan tugas akhir (skripsi) itu susah? Bagi saya menulis skripsi itu hampir sama dengan menulis sebuah cerita dalam suatu novel, yang ada urut urutan cerita dari awal hingga akhir. Karena prosesnya hampir sama, maka mahasiswa dituntut memiliki kemampuan menulis yang baik bukan sekedar copy dan paste pendapat atau karya orang lain yang sebenanarnya merupakan tindakan tercela dalam hal akademik karena bisa dikategorikan PLAGIARISME atau penjiplakan karya orang lain. Plagiarisme tidak mesti 1 karya penuh bisa dalam bentuk satu tulisan pendek seperti 1 kalimat, satu paragraph hingga satu teks penuh tanpa mencantumkan asal tulisan tersebut seperti dalam bentuk kutipan dll jadi ada annggapan seolah olah ide dan tulisan tersebut milik dia. Di negara-negara maju seperti Australia dan Amerika Plagiarisme menjadi pantangan yang harus ditaati mahasiswa karena resikonya sangat tinggi, bisa jadi gara-gara 1 paragraph dalam tulisan kita menjadikan kita gagal dalam study kita.

Karena dalam menulis skripsi hampir memiliki kesamaan dengan menulis sebuah cerita, maka setiap langkah perjaanya pun bisa kita identifikasi:

1. Langkah awal.
Langkah awal pembuatan skripsi, menjadikan hal yang paling berat bagi kebanyakan mahasiswa seperti: penentuan topik atau judul; penentuan masalah; cakupan skripsi dll. Kematangan langkah didepan menjadikan fondasi yang kuat untuk langkah berikutnya. Kebingungan yang sering dialami mahasiswa sebenarnya bisa dikurangi jika seandainya mahasiswa mengetahui langkah langkah yang harus ditempuh sebelum mengerjakan skripsi. Dengan membaca banyak contoh skripsi dan artikel artikel penelitian dalam bidang ilmunya bisa memberikan gambaran  jenis penelitian yang bisa dilakukan untuk skripsinya.

Internet telah menyediakan banyak sumber jurnal yang bisa didownload untuk dibaca dan dipelajari dengan penggunaan search engine (mesin pencari) google , yahoo dll maka akan muncul artikel-artikel yang kita cari dan siap didownload. Semakin sering melihat dan membaca suatu bentuk karya penelitian maka semakin bisa mengarahkan kita pada proyek yang akan kita kerjakan. Pengalaman saya menyelesaikan tugas akhir thesis S2 di Australia dan pengerjaan thesis S3 PhD hampir sama, 1 semester penuh tugas kami hanya membaca jurnal dan buku buku yang sejenis dengan bidang kita, untuk melakukan kajian teoris. Karena penguasaan teori dan konsep yang matang akan memberikan fondasi yang kuat dalam mengerjakan suatu penelitian. Kajian teoritis / pustaka  (literature review) memiliki peranan yang sangat penting dalam tulisan suatu karya ilmiah karena atas dasar literature yang kuat kita bisa memberikan alasan mengapa kita melakukan studi tersebut.

2. Langkah Pengerjaan Skripsi
Ketika judul / topik dan semua rencana sudah matang maka tahap selanjutnya berupa pengerjaan skripsi akan terasa enak dan lancar karena ada tinggal mengikuti design atau rencana yang telah ada susun dalam kerangka kerja atau proposal penelitian. Kerjakan dengan baik apa yang telah direncanakan dan jangan menunda-nunda, coba konsentrasi penuh pada tugas akhir anda. Jika terasa lelah, jangan paksakan diri anda untuk bekerja dan berpikir, lebih baik istirahat sebentar terus kembali lagi pekerjaan anda. Terus membaca jurnal dan artikel ataupun buku-buku untuk menambah ketajaman tulisan anda dengan informasi yang terbaru. Pergunakan kesempatan seperti forum-forum ilmiah jika ada untuk berbagi (sharing) karya anda dengan orang lain. Forum ilmiah bisa dipergunakan untuk mengetahui bagaimana pendapat orang lain atas karya anda dan bagaimana reaksi mereka. Kumpulkan semua ide-ide yang mereka sampaikan untuk pemikiran lebih mendalam terhadap tugas akhir tersebut, sehingga anda bisa mengetahui kekurangan-kekurangan pada tugas akhir anda. Tuntutan untuk mengisi dalam bentuk forum ilmiah seperti seminar, konferensi atau jurnal ilmiah sering menjadi kegiatan wajib bagi mahasiswa tingkat pasca sarjana (S2/S3) bahkan jenjang sarjana S1.

3. Langkah akhir
Masa masa terakhir pengerjaan skripsi dengan waktu mendesak untuk diujikan menjadi segalanya tidak terasa nyaman. Kita bisa dengan mudah sakit, frutasi, stress, emosional dll, dan hal ini sering dialami mahasiswa. Jaga diri baik-baik dalam tahap akhir ini, karena masih ada fase selanjutnya berupa ujian skripsi yang bisa berupa ujian lesan yang akan menghadirkan beberapa penguji dalam suatu ruangan yang akan membuat anda tertekan dan takut. Ujian skripsi bisa diibaratkan pengadilan ilmiah terhdapan pekerjaan penulisan tugas akhir anda. Maka tidak heran jika dalam tahap ini banyak mahasiswa frustasi, yang dampaknya bisa dirasakan oleh keluarga, teman dan kerabat.

Untuk beberapa tingkat pendidikan di luar negeri tidak semua tugas akhir diuji dengan lesan. Khusus di Australia, tugas akhir mahasiswa yang dalam bentuk thesis atau disertasi, melibatkan penguji luar, jadi mahasiswa tidak perlu hadir untuk ujian secara lesan dalam satu ruangan.  Dokumen tugas akhir akan di kirim ke penguji yang berasal dari dalam dan luar kampus bahkan luar negeri tergantung seberapa besar bobot tugas akhir yang ditulis. Dalam kasus ini, kita tidak bisa secara langsung mempertahankan tulisan kita, hanya tulisan kita yang baik dan berkualitas yang akan mempertahankan argumen kita. Dalam kasus ujian eksternal ini bisa memakan waktu 1-3 bulan, sehingga memberikan waktu yang cukup bagi penguji (examiner) untuk membaca karya kita. Jadi setelah kita menyerahkan tugas akhir kita, maka tugas selanjutnya menunggu hasil ujian atas tugas akhir kita seperti lulus tanpa revisi, atau lulus dengan revisi ringan (minor revision) atau revisi ulang total terhadap tugas akhir kita (major revision).  Kedengaranya menakutkan ya?? Ya beginilah prosesnya, dan setiap negara memiliki sistem yang berbeda-beda pula. Tetapi selama kualitas tulisan dan pekerjaan kita bagus tidak akan ada masalah, karena kita memiliki pembimbing (supervisor) yang akan membimbing dan mengarahkan semua pekerjaan kita.

Usahakan untuk membaca baik-baik tugas akhir (proofreading) sebelum diserahkan ke kampus untuk diujikan. Yakinkan anda telah mengerjakan dengan maksimal dan bagus. Konsultasi dengan pembimbing anda. Saya yakin jika tugas akhir tersebut karya sendiri dan buka hasil jiplakan atau plagiat atau pesanan ke orang lain, anda pasti akan bisa menjelaskan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan baik. Justru penguji akan curiga jika tulisan anda bagus, anda tidak bisa menjelaskan sama sekali isi tugas akhir anda, seperti ditanya judul mahasiwa lupa dengan judul tugas akhirnya. Suatu hal yang mencurigakan. Hati hati dengan pertanyaan yang tricky atau menjebak. Siapkan diri baik-baik.


Sumber by EduPlus